Carila Tuhan

Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Yesaya 55:6 ??

Sunday, January 23, 2011

The Spirit Visits Us


The Spirit Visits Us

In whom ye also trusted, after that ye heard the word of truth, the gospel of your salvation: in whom also after that ye believed, ye were sealed with that holy Spirit of promise. Ephesians 1:13.

Through the deep movings of the Spirit of God, I have had opened before me the character of the work of the visitation of the Spirit of God. I have had opened before me the danger in which souls would be placed who had been thus visited; for afterward, they would have to meet fiercer assaults of the enemy, who would press upon them his temptations to make of none effect the workings of the Spirit of God, and cause that the momentous truths presented and witnessed by the Holy Spirit should not purify and sanctify those who had received the light of heaven, and thus cause that Christ should not be glorified in them. The period of great spiritual light, if that light is not sacredly cherished and acted upon, will be turned into a time of corresponding spiritual darkness. The impression made by the Spirit of God, if men do not cherish the sacred impression, and occupy holy ground, will fade from the mind.

Those who would advance in spiritual knowledge must stand by the very fount of God, and drink again and again from the wells of salvation so graciously opened unto them. They must never leave the source of refreshment; but with hearts swelling with gratitude and love at the display of the goodness and compassion of God, they must be continually partakers of the living water....

“But I said unto you, That ye also have seen me, and believe not” (John 6:36). This has been literally fulfilled in the cases of many; for the Lord gave them a deeper insight into truth, into His character of mercy and compassion and love; and yet after being thus enlightened, they have turned from Him in unbelief. They saw the deep movings of the Spirit of God; but when the insidious temptations of Satan came in, as they always will come after a season of revival, they did not resist unto blood, striving against sin; and those who might have stood on vantage ground, had they made a right use of the precious enlightenment that they had, were overcome by the enemy. They should have reflected the light that God gave to them upon the souls of others; they should have worked and acted in harmony with the sacred revealings of the Holy Spirit; and in not doing so, they suffered loss.—The Review and Herald, January 30, 1894.

This devotional is taken from Ye Shall Receive Power by Ellen G. White.

The Spirit Speaks to Us



The Spirit Speaks to Us

But when the Comforter is come, whom I will send unto you from the Father, even the Spirit of truth, which proceedeth from the Father, he shall testify of me. John 15:26.

The Lord has condescended to give you an outpouring of His Holy Spirit. At the camp meetings, and in our various institutions, a great blessing has been showered upon you. You have been visited by the heavenly messengers of light and truth and power, and it should not be thought a strange thing that God should thus bless you. How does Christ subdue His chosen people to Himself? It is by the power of His Holy Spirit; for the Holy Spirit, through the Scriptures, speaks to the mind, and impresses truth upon the hearts of men.

Before His crucifixion, Christ promised that the Comforter should be sent to His disciples. He said: “It is expedient for you that I go away: for if I go not away, the Comforter will not come unto you; but if I depart, I will send him unto you. And when he is come, he will reprove the world of sin, and of righteousness, and of judgment” (John 16:7, 8). “When he, the Spirit of truth, is come, he will guide you into all truth: for he shall not speak of himself; but whatsoever he shall hear, that shall he speak: and he will shew you things to come. He shall glorify me: for he shall receive of mine, and shall shew it unto you” (verses 13, 14).

This promise of Christ has been made little enough of, and because of a dearth of the Spirit of God, the spirituality of the law and its eternal obligations have not been comprehended. Those who have professed to love Christ have not comprehended the relation which exists between them and God, and it is still but dimly outlined to their understanding. They but vaguely comprehend the amazing grace of God in giving His only begotten Son for the salvation of the world. They do not understand how far-reaching are the claims of the holy law, how intimately the precepts of the law are to be brought into practical life. They do not realize what a great privilege and necessity are prayer, repentance, and the doing of the words of Christ.

It is the office of the Holy Spirit to reveal to the mind the character of the consecration that God will accept. Through the agency of the Holy Spirit, the soul is enlightened, and the character is renewed, sanctified, and uplifted.—The Review and Herald, January 30, 1894.

This devotional is taken from Ye Shall Receive Power by Ellen G. White.

777 - Worldwide Holy Spirit Prayer Fellowship



Seventh-day Adventists praying seven days a week at 7 (a.m. or p.m.) for the outpouring of the Holy Spirit’s power and presence. Praying any hour on the hour a person will join with thousands of others in another time zone around the world bringing unity. “A chain of earnest praying believers should encircle the world . . . to pray for the Holy Spirit.” RH, January 3, 1907. –

Download Flyer

Operation Global Rain

A ten-day worldwide prayer/spiritual emphasis January 5-15, 2011 as follow-up to January 1 day of prayer. This serves as a foundation for all Tell the World initiatives.

Worldwide Days for Prayer and Fasting

First Sabbath of each quarter designated as days of prayer and fasting for the world church. Encourage families and individuals to establish the first day of each month and one day a week as normal or partial fast days. Support information and helps being developed by the Prayer and Fasting Subcommittee.

The next day for Prayer and Fasting is April 2, 2011.

http://www.revivalandreformation.org/rnr-events

EMPAT JENIS KASIH


EMPAT JENIS KASIH

Ada empat kata Yunani untuk kasih yang penting dimengerti orang Kristen. Kata-kata itu adalah agape, phileo, storge, dan eros. Tiga kata di antaranya muncul di dalam Alkitab. Jika kita hendak mengerti Alkitab dan dunia alkitabiah, penting bagi kita untuk mengerti apakah arti kata-kata ini dan di manakah perbedaannya.

Kata Yunani untuk kasih seksual atau hasrat kasih adalah eros, dan kita memperoleh kata Inggris seperti ”erotic.” Ketika eros dipakai sebagai kata benda, kata itu menunjuk kepada dewa kasih Yunani. Kata Yunani eros tidak muncul dalam teks alkitabiah, jadi kita tidak akan meluangkan waktu dalam artikel ini mengenai itu, tetapi kata ini sudah memiliki dampak terhadap bahasa Inggris dan pandangan kita tentang kasih seksual sehingga itu penting untuk disinggung.

Kata Yunani yang menunjuk kepada kasih terhadap Tuhan, salah satu jenis kasih yang harus kita miliki untuk orang lain, adalah agape. Agape adalah sifat inti Tuhan, karena Tuhan adalah kasih (1 Yoh. 4:7-12, 16b). Kunci utama untuk mengerti agape adalah menyadari bahwa itu dapat dikenal dari tindakan yang mendorongnya. Sebenarnya, kadang kala kita berbicara tentang ”teladan perbuatan” dari kasih agape. Orang-orang pada masa kini terbiasa berpikir tentang kasih sebagai suatu perasaan, tetapi tidak demikian halnya dengan kasih agape. Agape adalah kasih karena apa yang dilakukannya, bukan karena bagaimana perasaannya.

Tuhan sangat “mengasihi” (agape) sehingga Dia memberikan Anak-Nya. Tuhan tidak merasa nyaman untuk melakukan itu, tetapi itu adalah perbuatan yang penuh kasih. Kristus sangat mengasihi (agape) sehingga Dia memberikan hidup-Nya. Dia tidak mau mati, tetapi Dia mengasihi, jadi Dia melakukan apa yang diminta oleh Tuhan. Seorang ibu yang mengasihi bayinya yang sakit akan jaga semalaman untuk merawatnya, yang merupakan sesuatu yang tidak mau dilakukannya, tetapi ini adalah suatu tindakan kasih agape yang sesungguhnya.

Pada dasarnya kasih agape bukan sekadar sebuah gerakan hati yang lahir dari perasaan. Sebaliknya kasih agape adalah gerakan kehendak, pilihan yang sengaja dilakukan. Itulah sebabnya Tuhan dapat memerintahkan kita untuk mengasihi musuh kita (Mat. 5:44; Kel. 23:1-5). Dia tidak memerintahkan kita untuk ”memiliki perasaan yang baik” terhadap musuh kita, tetapi untuk bertindak di dalam cara yang penuh kasih terhadap mereka. Kasih agape berhubungan dengan ketaatan dan komitmen, dan tidak selalu perasaan dan emosi. ”Mengasihi” seseorang adalah mentaati Tuhan demi kebaikan orang lain, mengupayakan berkat dan keuntungan orang lain untuk jangka panjang.

Cara untuk mengetahui bahwa kita mengasihi (agape) Tuhan adalah bahwa kita melakukan perintah-perintah-Nya. Yesus berkata, “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku...” (Yoh. 14:21a). Ada orang-orang Kristen yang berkata bahwa mereka mengasihi Tuhan, tetapi gaya hidup mereka bertentangan dengan kehendak Tuhan. Orang-orang ini salah mengerti perasaan kasih mereka kepada Tuhan dengan kasih agape yang sesungguhnya. Yesus memperjelas ini: ”Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku ...” (Yoh. 14:24a).

Kasih adalah karakter khusus dari kehidupan Kristen dalam hubungan dengan orang-orang Kristen lain dan kepada semua umat manusia. ”Mengasihi” mungkin tidak selalu mudah, dan kasih yang sesungguhnya bukanlah ”sentimentalisme yang lembut.” Sering kali terdapat harga yang dibayar untuk kasih yang sejati. Misalnya, menghukum penjahat untuk menjaga keamanan masyarakat adalah tindakan mengasihi tetapi hal itu tidak mudah atau menyenangkan, dan meminta seseorang meninggalkan persekutuan Kristen Anda karena dia bertahan di dalam dosa yang keji adalah sikap yang baik tetapi tidak mudah (1 Kor. 5:1-5). Itu tidak berarti kasih agape tidak menyangkut perasaan di dalamnya, dan situasi ideal yang muncul ketika hal yang baik dilakukan juga adalah apa yang ingin kita perbuat. Orang-orang Kristen dikenal karena saling mengasihi (Yoh. 13:35).

Kata ketiga untuk “kasih” yang perlu diteliti adalah phileo, yang berarti “memiliki minat yang spesial kepada seseorang atau sesuatu, sering kali dengan fokus kepada kerja sama yang dekat; memiliki kasih sayang terhadap, seperti memandang seseorang sebagai sahabat.” Mungkin menolong jika phileo tidak pernah diterjemahkan sebagai “kasih” dalam Perjanjian Baru, karena kata ini menunjuk kepada perasaan suka yang kuat atau persahabatan yang kuat. Tentu saja, kita melihat bagaimana phileo diterjemahkan sebagai “kasih,” karena di dalam budaya modern kita berkata kita “mengasihi” hal-hal yang kita sangat gemari: “Saya suka (love) es krim,” “Saya suka (love) mobil saya,” “Saya suka (love) model rambutmu,” dsb. Kata phileo menyiratkan hubungan emosional yang kuat, oleh sebab itu dipakai sebagai “kasih,” atau persahabatan yang dalam, antara sahabat. Anda dapat agape musuh Anda, tetapi Anda tidak dapat phileo mereka.

Perbedaan antara agape dan phileo menjadi sangat jelas dalam Yohanes 21:15 dst, tetapi sayang itu kabur dalam hampir semua terjemahan Inggris. Setelah bangkit dari antara orang mati, Yesus bertemu Petrus. Berikut ini versi singkat tentang apa yang mereka percakapkan.

Yesus: Simon ... apakah engkau mengasihi (agape) Aku lebih dari ini [ikan?]
Petrus: Ya, Tuhan; Engkau tahu saya mengasihi (phileo) Engkau.
Yesus: Simon ... apakah engkau .... mengasihi (agape) Aku?
Petrus: Ya, Tuhan, Engkau tahu saya mengasihi (phileo) Engkau.
Yesus: Simon ... apakah engkau mengasihi (phileo) Aku?
Petrus: [Menangis] ”Tuhan ... Engkau tahu saya mengasihi (phileo) Engkau.”

Mengapa ada perbedaan dalam kata “kasih” dalam percakapan ini? Mengapa Yesus memakai kata agape dan Petrus memakai phileo? Yesus bertanya kepada Petrus apakah dia mengasihi Yesus dengan kasih Tuhan, kasih yang menuntut pengorbanan. Bagaimana pun juga, Yesus baru saja melewati siksaan yang menakutkan demi Petrus (dan kita), sesuatu yang tidak mau dilakukan-Nya tetapi tetap diperbuat-Nya karena kasih agape-Nya. Sebaliknya, Petrus menghindari siksaan yang mungkin diterima melalui menyangkali Yesus.

Dua kali Yesus bertanya kepada Petrus, “Apakah engkau agape Aku? [Yaitu, apakah engkau bersedia melakukan hal-hal demi Aku yang tidak mau engkau perbuat?] Sebaliknya, Petrus, tetap merasa kepedihan karena menyangkali Yesus, dan berharap persahabatan mereka kembali utuh. Apakah Yesus menyimpan penyangkalan Petrus terhadap Diri-Nya? Apakah Dia tetap memperlakukan Petrus sebagai sahabat karib dan teman? Petrus tidak yakin di manakah posisinya di hadapan Yesus, jadi dia berusaha memberitahukan Yesus bahwa dia masih sahabat sejati, dan memiliki kasih persahabatan terhadap Yesus.

Setelah tiga kali Yesus berbicara kepada Petrus, Dia turun kepada tingkat Petrus dan bertanya apakah Petrus benar seorang sahabat sejati (phileo), yang menyedihkan hati Petrus. Akan tetapi, ini penting, karena Yesus tahu apa yang tidak diketahui Petrus – bahwa Yesus akan naik ke surga, dan Petrus dan yang lain akan ditinggalkan untuk meneruskan pekerjaan-Nya di bumi, yang akan menuntut bahwa mereka sekalian menjadi sahabat karib-Nya dan melakukan kehendak-Nya meskipun menghadapi penderitaan.

Kata Yunani keempat yang perlu dimengerti adalah storge, yaitu kasih dan sayang yang muncul secara alamiah antara orang tua dan anak-anak, dapat muncul di antara saudara kandung, dan muncul di antara suami dan istri dalam pernikahan yang baik. Kata itu muncul dalam Roma 12:10 dengan kata, philostorgos, yang merupakan gabungan kata philos (bentuk kata benda dari phileo) dan storge. Roma 12:10 adalah ayat yang sangat penting, mengarahkan kita untuk sangat mengasihi dan saling berbuat baik.

Roma 12:10
Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.

(Sehubungan dengan kasih persaudaraan, biarlah ada persahabatan yang dalam dan kasih keluarga terhadap satu dengan yang lain – terjemahan bebas)

Jika seseorang ingin memiliki kehidupan Kristen yang sangat baik, taat kepada suara Tuhan dan memiliki persekutuan yang kuat dengan orang Kristen lain, dia perlu melatih ketiga jenis kasih ini. Kita membutuhkan kasih agape karena beberapa hal yang dituntut dari Tuhan tidaklah menyenangkan atau mudah dilakukan, tetapi harus diperbuat. Kita memerlukan kasih phileo karena kita membutuhkan sahabat sejati untuk berdiri bersama kita, orang yang berhubungan dengan kita secara emosi dan kita dapat berbagi perasaan serta pikiran kita yang terdalam bersamanya. Yang terakhir, kita sebagai orang Kristen perlu memiliki kasih storge di antara kita, sebuah kasih sayang persaudaraan yang menghibur dan menolong kita merasa terikat dengan semua keluarga rohani kita.

Sumber : http://www.truthortradition.comhttp://www.truthortradition.com/images/spacer.gif

Tuesday, January 4, 2011

PRAKARSA KEBANGUNAN ROHANI & REFORMASI


Prakarsa-prakarsa Kebangunan dan Reformasi dari General Conference.

1. Perskutuan Doa Roh Kudus sedunia "777" artinya Gereja Mashi Advent Hari Ketujuh berdoa tujuh hari seminggu pada pukul 7 setiap pagi dan malam untuk pencurahan Kuasa dan kehadiran Roh Kudus. Berdoa dari satu waktu ke waktu yang lain, seseorang akan bergabung dengan ribuan orang lainnya di belahan dunia yang lain di seluruh dunia untuk membawa Persatuan dan Peningkatan Suhu Kerohanian. "Rantai doa yang sungguh-sungguh dari para umat percaya harus mengikat seluruh dunia ini ..... agar berdoa untuk kecurahan Roh Kudus." Revew And Herald, 3 Januari 1097.

2. Hari-hari Sedunia untuk Berdoa dan Berpuasa -- Sabat pertama dari setiap kwartal ditunjuk sebagai hari-hari untuk berdoa dan berpuasa bagi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia.

3. Operasi Hujan Global -- 10 hari penekanan rohani/doa sedunia pada tanggal 5 - 15 Januari 2011, sebagai lanjutan dari hari berdoa 1Januari 2011 ini akan menjadi pondasi untuk seluruh prakarsa "Tell the World".

4. Mendorong semua anggota jemaat untuk membaca dan mempelajari buku Roh Nubuat, Kemenangan Akhir untuk Kebangunan Rohani 2011.

Biarlah Kasih dan Kuasa dari Tuhan Yesus Kristus melimpah dalam kehidupan kita setiap hari dalam mempersiapkan jiwa-jiwa datang kepada Tuhan.. Dan iarlah kita tetap setia hingga Yesus datang segera.